JANGAN MERASA HEBAT KARENA SUDAH MELAKUKAN IBADAH INI DAN ITU
JANGAN MERASA HEBAT KARENA SUDAH MELAKUKAN IBADAH INI DAN ITU
JANGAN MERASA HEBAT KARENA SUDAH MELAKUKAN IBADAH INI DAN ITU

Yakni mewujudkan dalam hatinya kalimat “iyyaka na’bud wa iyyaka nasta’in”, Ya Alloh kepadaMu lah kami beribadah, tidak kepada yang lain, dan kepadaMu lah kami meminta pertolongan.
Ikhwanifidiin a’azakumullah;


Termasuk dalam yang dibahas tadi.Tahu yang disembahnya
adalah Alloh, tetapi tahu pula bahwa kita nggak akan mampu kecuali
dengan kekuatan dari Alloh, walahaula walaquwwata illabillah. Nggak ada
kekuatan, nggak ada daya upaya kecuali dengan bantuan dari Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala.
Ketika kita bisa berdiri sholat, ketika kita bisa berpuasa
di bulan romadhon, bersyukurlah kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Alloh
memberikan pertolongan, bantuan kepada kita, sehingga kita bisa
mendirikan sholat. Betapa banyak orang-orang yang ingin sholat tapi
salah, betapa banyak yang ingin sholat tapi dia dalam keadaan tidak
sempat, berapa banyak orang yang ingin beribadah tapi dia tidak mampu,
kasihan.
Ikhwanifidiin a’azakumullah, maka beribadahnya kepada
Alloh, tetapi kita yakin kita ngga akan mampu beribadah kecuali dengan
bantuan Alloh. Nggak akan mampu kita sholat dengan baik, nggak akan
mampu puasa dengan baik dan benar kecuali dengan bantuan dari Alloh
Subhanahu Wa Ta’ala. Maka kalimat yang paling haq adalah kalimat dalam
surat Al fatihah “iyyaka na’bud wa iyyaka nasta’in”. Ya Alloh kepadaMu
lah aku beribadah dan kepadaMu lah kami memohon pertolongan, bantuan.
Jangan sombong, jangan sombong dengan ibadah. Saya hebat,
saya tinggi ibadahnya, saya sudah bisa qiyamulail, saya sudah bisa puasa
dawud, saya sudah begini sudah begini, harusnya Alloh memberikan saya
begini dan begitu. Kok sombongnya….. “harusnya Alloh……” Sudah berani
mengharuskan Alloh?
Lantas yang membantu kamu sehingga kamu bisa qiyamulail,
siapa? Yang memberikan i’anah, dukungan dan bantuan kepadamu sehingga
kamu bisa berpuasa dengan puasa dawud Masyaa Alloh, siapa? Yang
memberikan kepadamu kekuatan, yang memberikan kepadamu kesehatan, yang
memberikan kepadamu dalam wujud yang normal tidak cacat, yang menjadikan
kamu memiliki kekuatan, siapa? Yang memberikan fasilitas buatmu
sehingga kamu bisa bernafas, bisa makan, bisa minum dengan normal,
siapa? Semua dijawab Alloh, Alloh…
Berarti ibadah kamu yang hebat itu Alloh yang
menakdirkannya untukmu, “afalatakun hamdansyakuro”, Tidakkah semestinya
kamu menjadi hamba yang syukur?
Ikhwanifiddii a’azakumullah, Rosululloh shalallahu ‘alaihi
waalihiwasallam yang sudah dijamin dengan ampunan dari Alloh Subhanahu
Wa Ta’ala, sholatnya Masyaa Alloh, khusyu’nya Masyaa Alloh, berdirinya,
sujudnya, sehingga kaki beliau bengkak, sampai Aisyah mengatakan
“Ya…Rosululloh untuk apa yang seperti ini, padahal engkau telah diampuni
dosa yang lalu dan dosa yang akan datang?” Jawabnya “afalatakuna
hamdansyakuro”, kalau sudah diampuni dosa-dosaku bukankah semestinya aku
menjadi hamba yang bersyukur.
Ikhwanifidiin a’azakumullah, sholat (adalah-pen) nikmat,
bisa sempat solat berjamaah (adalah-pen) nikmat, kita mendapatkan dari
Alloh taufiq, itu kenikmatan juga. Kemudian bersukur, kamu bisa syukur
juga nikmat dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Bagaimana kamu akan sombong? Bagaimana kita bisa lepas dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala?
Tidak akan bisa, nggak akan bisa lepas dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
______________________________________________________________________________
Ditranskrip dari rekaman kajian: Kitab Ighotsatul Lahfan Fi Mashoyidhisysyaithon BAB 6
Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed حفظه الله تعالىhttp://forumsalafy.net/jangan-merasa-hebat-karena-sudah-melakukan-ibadah-ini-dan-itu/
Tidak ada komentar: