Untaian Nasihat Tentang Malu
Untaian Nasihat Tentang Malu
Oleh: Al-Ustadz Abdul Halim

Disebutkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma, “Sesungguhnya rasa malu dan keimanan itu bergandengan. Apabila
hilang salah satu dari keduanya, hilang pula yang lainnya.” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adabul Mufrad lil Imam al-Bukhari hlm. 499 cet. Dar ash-Shidqi)
Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Ada lima hal yang termasuk kecelakaan: kerasnya kalbu, keringnya mata (dari menangis karena takut kepada Allah, -pent.), sedikitnya rasa malu, cinta terhadap dunia, dan panjangnya angan-angan.” (Dinukil oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Madarijus Salikin “Fashlun Wal haya’u minal hayah wa minhu al-haya’u”)
‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Barang siapa yang sedikit rasa malunya, niscaya sedikit sifat wara’-nya. Barang siapa yang sedikit sifat wara’-nya, niscaya akan mati kalbunya.” (Ibnu Abi ad-Dunya dalam Makarimul Akhlaq hlm. 20)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
berkata, “Barang siapa tidak memiliki rasa malu kepada sesama manusia,
niscaya dia tidak memiliki rasa malu kepada Allah.” (Masa’il al-Imam Ahmad riwayat al-Baghawi hlm. 76)
http://qonitah.com/untaian-nasihat-tentang-malu/
Tidak ada komentar: